Proposal itu mulanya berasal dari para klub, dan sepertinya pihak Premier League akan mempertimbangkannya dengan seksama. Dalam proposal itu, tim peringkat 4-7 akan bertanding untuk berebut satu tiket ke Liga Champions.
Manajer Everton David Moyes memandang ide ini cukup layak dipertimbangkan meski kemudian pria Skotlandia itu menegaskan lagi esensi struktur kompetisi yang telah dijalankan selama ini.
"Saya selalu berpikir kalau posisi di Liga dinilai dari seluruh pertandingan dan posisi akhir Anda adalah posisi terakhir," komentar Moyes seperti yang dilansir BBC.
"Jadi, memberi kesempatan kepada tim yang finis tiga atau empat posisi di bawah bisa jadi sedikit tidak adil," tambah Moyes.
"Tapi bagaimanapun, play-off di Championship untuk menentukan jatah promosi ke Liga Primer telah berjalan baik, jadi ide itu layak untuk dikaji kembali," tukas Moyes.
Beda dengan Moyes yang ingin memberi kesempatan untuk membahas ide play-off tersebut, manajer Arsenal Arsene Wenger secara tegas menolak usulan itu.
"Itu adalah sebuah ide. Saya tak tahu bagaimana ide itu muncul, tapi saya pikir saat Anda finis di Liga setelah 38 pertandingan, maka Anda tidak merasa perlu bertanding dengan tim yang 10 poin di bawah," kata Wenger di situs Arsenal.
"Itulah mengapa papan klasemen dibuat, untuk menentukan tim mana yang lolos dan mana yang tidak. Saya tidak mendukung ide itu tapi saya bukanlah orang yang membuat keputusan," imbuhnya.
Di Championship Division, alias kompetisi yang selevel di bawah Premier League, ada play-off antara tim peringkat 3-6 untuk memperebutkan satu tiket promosi ke Liga Utama. Menurut Wenger, menerapkan sistem serupa akan merusak integritas Liga Primer.
"Bayangkan jika ada tim yang lolos ke play-off dengan lima atau tujuh pertandingan tersisa, mereka bisa mengganggu Premier League serta memengaruhi tim yang lolos ke Europa League serta yang akan degradasi," papar Wenger.
Untuk dapat berjalan, ide play-off untuk tiket Liga Champions ini harus didukung oleh setidaknya 14 dari 20 klub Liga Utama. Kalaupun gol, ide itu baru bisa dijalankan tiga tahun lagi karena alasan kontrak televisi.
0 komentar:
Posting Komentar